Saturday, 4 April 2015

Refleksi Perjalanan Sejarah Korps Suplai TNI AL

Periode 1951 - 1956

Secara Internal pendidikan di IAL sudah dimulai pada tanggal 10 September 1951 dengan Komandan IAL pertama adalah Mayor Pelaut R. S. Hadiwinarso. Akan tetapi, IAL baru diresmikan oleh Presiden R.I Soekarno pada hari Rabu, 10 Oktober 1951. Pada Angkatan I, IAL membuka 3 jurusan atau korps yaitu korps Navigasi, korps Teknik Mesin, dan korps Administrasi. Lama pendidikan ditentukan tiga tahun yang terbagi atas dua tahun teori dan satu tahun praktik. Pada pelajaran teori, sebagian besar diberikan oleh anggota Misi Militer Belanda (MMB) dan banyak menggunakan bahasa Belanda. Sedangkan untuk penggemblengan watak dan fisik diberikan oleh pihak ALRI sendiri. Satu tahun kemudian yaitu pada penerimaan Angkatan II, ditambah dua korps yaitu korps Komando (KKO) dan korps Elektronika.

Periode 1956 - 1970

Sejak tahun 1951 di Kesatrian Pendidikan Angkatan Laut Morokrembangan (KPALM) ada Pendidikan Lanjutan (Voortgezette Opleiding) dan Pendidikan Kader (Kader Opleiding) bagi strata Bintara dan Tamtama. Pendidikan ini dikelola oleh Biro Pendidikan KPALM. Kedua pendidikan ini masing-masing mempunyai tiga jurusan yaitu :
  1. Jurusan Pelaut.
  2. Jurusan Mesin.
  3. Jurusan Administrasi.
Pada tahun 1955 pendidikan di KPALM mengalami perubahan dan ketiga jurusan itu yang semula dikelola oleh satu bagian dalam Biro Pendidikan, sejak saat itu masing-masing jurusan ditempatkan dibawah tanggungjawab Seksi Pelaut, Seksi Mesin dan Seksi Administrasi.
Biro Pendidikan KPALM ini dipimpin oleh Mayor Adm. Singotaruno. Pada tahun 1956 ada rencana untuk mengubah Pendidikan Administrasi menjadi Pendidikan Urusan Rumah Tangga (URT), namun baru pada awal tahun 1959 rencana tersebut. Pada waktu itu Letnan Adm R. Ahadi Mangunkarta yang menjadi perwira Administrasi di Ambon dipindahkan ke Surabaya dan mendapatkan tugas untuk mempersiapkan Pendididkan URT ini.
Kemudian Letnan Adm. R. Ahadi Mangunkarta yang naik pangkatnya menjadi Kapten diangkat menjadi Kepala Pendidikan URT dan pada bulan Maret 1959 membuka pendidikan ini di Kesatrian Angkatan Laut Ujung (KALU) di Pasiran Surabaya.
Pada bulan Pebruari 1960 Mayor Adm R. Ahadi Mangunkarta yang telah naik pangkatnya diangkat menjadi Komandan Kesatrian Angkatan Laut Malang, sejak saat itu secara berangsur-angsur Pendidikan URT di KALU Pasiran dipindahkan ke KALM (Keasatrian Angkatan Laut Malang) di Malang. Selanjutnya dalam bulan Juni 1960 seluruh Pendidikan URT telah berada di Malang.
Dengan kembalinya beberapa Perwira Korps Administrasi yang telah menjalankan tugas belajar di AS dan bersamaan dengan adanya reorganisasi TNI Angkatan Laut pada tahun 1960, timbul gagasan untuk mengubah Korps Administasi menjadi Korps Suplai yang meliputi bidang Administrasi Laut yang lebih luas.
Demikian pula dalam pendidikan direncanakan untuk mengubah Pendidikan URT menjadi Pendidikan Suplai. Untuk hal ini Komandan KALM Mayor Adm R. Ahadi Mangunkarta ditugaskan untuk merencanakan pendirian Sekolah Suplai Angkatan Laut (SSAL). Dalam tahun 1960 dimulai pembangunan kompleks gedung Sekolah Suplai di Morokrembangan Surabaya dan dipersiapkan juga kurikulum dan silabus untuk Pendidikan Suplai. Awal tahun 1962 gedung penjagaan, gedung kelas, gedung dapur praktek, gedung untuk Tamtama, dapur besar dan ruang makan untuk Tamtama dari SSAL telah selesai dibangun.
Berangsur-angsur Pendidikan URT di KALM Malang dipindah ke Morokrembangan Surabaya, Mayor Adm R. Ahadi Mangunkarta yang menjadi Komandan KALM juga merangkap menjadi Komandan Sekolah Suplai Angkatan Laut yang pertama.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut tanggal 9 April 1962 No.1540.1.SSAL pada tanggal 1 Mei 1962 dibuka dengan resmi empat kelas yaitu kelas SECATA vak. Tulis, Perbekalan, Jenang dan Masak serta dua kelas SECABA vak. Tulis.
Pada tahun 1963 dimulai pembangunan gedung pembantaian/pemotongan hewan dan selesai pada tahun 1964. Pembangunan gedung ini akan digunakan sebagai tempat pelajaran praktek memotong hewan sapi/kerbau bagi siswa Tamtama, Bintara dan Calon Perwira. Praktek pemotongan hewan ini juga untuk mensuplai daging kepada Armada dan Pendirat-pendirat Angkatan Laut yang berada diwilayah KODAMAR – IV.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri / Kepala Staf Angkatan Laut tanggal 9 Agustus 1962 No. 1540.1 Sekolah Suplai Angkatan Laut dipimpin oleh seorang Perwira Menengah dari korps Suplai dengan jabatan Komandan. Sekolah Suplai Angkatan Laut (SSAL) sejak awal 1968 menjadi sebuah lembaga pendidikan dibawah naungan KODIKLATAL.
SSAL sejak tanggal 1 Mei 1962 sampai tahun 1970 telah mendidik :
  1. SECATA Jenang, Masak, Perbekalan dan Tulis.
  2. SECABA Tulis dan Keuangan.
  3. SEDASBA (W) Tulis dan Keuangan.
Selain itu SSAL telah mencetak Perwira Korps Suplai dengan menyelenggarakan Pendidikan :KPDV. Suplai.
  1. SEDASPA Suplai.
  2. SUSCAPA Suplai.
  3. SECAPA Suplai.
  4. SEDASPA (W) Suplai.

Periode 1970 - 1980

Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep 540135 tahun 1970 tentang Susunan Korps Perwira Angkatan Laut, nama korps suplai diubah menjadi korps Administrasi. Pada saat itu Administrasi dalam pembinaan meliputi profesi pembekalan, keuangan, personalia, hukum dan tata usaha. Dalam perkembangannya berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/1286/IV/1992 tanggal 4 April 1992 tentang Standar Kualifikasi Personel Perwira, Pembinaan meliputi Profesi Keuangan, Pembekalan dan Administrasi Umum.
Berdasarkan SK Kasal No. 5401.51 tanggal 25 Oktober 1970, KODIKLATAL disempurnakan menjadi KOBANGDIKAL. Lembaga Pendidikan yang baru ini mewadahi berbagai macam sekolah yang dikelompokan dalam 9 Pusat Pendidikan, diantaranya adalah dibentuknya Pusat Pendidikan Korps Suplai atau disingkat dengan nama PUSDIKMIN yang membawahi sekolah - sekolah sebagai berikut :
  1. Sekolah Lanjutan Perwira Administrasi (SELAPAMIN II)
  2. Sekolah Lanjutan Perwira Administrasi (SELAPAMIN I)
    1. Jurusan Keuangan.
    2. Jurusan Perbekalan.
    3. Jurusan Administrasi Umum.
  3. Sekolah Calon Perwira Administrasi (SECAPAMIN)
  4. Sekolah Bintara dan Tamtama Administrasi (SEBATAMIN)
Seiring dengan disempurnakannya Organisasi TNI Angkatan Laut sesuai Keputusan MENHANKAM/PANGAB No. KEP/11/IV/76 tanggal 5 April 1976, maka KOBANGDIKAL pun turut disempurnakan lebih lanjut menjadi Komando Pendidikan Angkatan Laut (KODIKAL) berdasarkan SKEP Kasal No. 1713/VIII/76 tanggal 17 Agustus 1976. Namun untuk Pusdikmin belum mengalami perubahan-perubahan yang mendasar hanya ada penambahan Pusdik lain di KODIKAL.
Pada perkembangannya Pusdikmin mengalami perubahan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pada saat itu, sehingga sekolah – sekolah dibawahnya pun mengikuti perubahan tersebut menjadi :
  1. Sekolah Perwira Administrasi (SEPAMIN)
  2. Sekolah Bintara Administrasi (SEBAMIN)
  3. Sekolah Tamtama Administrasi (SETAMIN)

Periode 1980 - 1986

Berdasarkan perkembangan situasi dan tuntutan akan hasil didik yang lebih baik maka pada tanggal 27 Mei 1980 Pusdikmin berganti nama menjadi Pusdikdukum dengan dengan Komandannya Kolonel Laut (A) Soeradi.
Pusdikdukum ini membawahi sekolah – sekolah sebagai berikut :
  1. Sekolah Pendidikan Jasmani
  2. Sekolah POM Angkatan Laut
  3. Sekolah Bahasa Asing
  4. Sekolah Jenang/Masak
  5. Sekolah Kesehatan
  6. Sekolah Farmasi
Pada perkembangannya sekolah – sekolah dibawah Pusdikdukum berubah yang terdiri atas :
  1. Sekolah Administrasi TNI AL (SEMINAL)
  2. Sekolah Kesehatan TNI AL di Surabaya (SEKESAL Sby)
  3. Sekolah Kesehatan TNI AL di Jakarta (SEKESAL Jkt)

Periode 1986 - 2007

Melihat peran Korps Suplai dalam rangka menumbuhkan motivasi dan kebanggaan korps. Pada sisi lain sebagai upaya untuk memotivasi, meningkatkan profesionalisme, semangat kerja dan semangat juang, maka berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/1334/Vlll/2001 tanggal 20 Agustus 2001 dan Telegram Kasal Nomor 036/Spers/0108 sebutan korps administrasi diubah menjadi korps Suplai terhitung mulai tanggal 1 september 2001.
Atas dasar kebutuhan dan penyempurnaan organisasi dalam mencetak dan membentuk hasil didik, maka pada periode ini terjadi perubahan kembali dimana Pusdikbanmin membawahi sekolah-sekolah sebagai berikut :
  1. Sekolah Suplai TNI Angkatan Laut (SSAL).
  2. Sekolah ini mendidik siswa dari semua kejuruan korps suplai TNI AL.
  3. Sekolah Fungsi Khas (SEFUNGKHAS).
  4. Sekolah ini mendidik siswa dari kejuruan sebagai berikut :
    1. Provoost TNI AL.
    2. Khusus (Jasmani, Hukum, Musik dan Personel).
Pada periode ini Sekolah Kesehatan baik yang di Surabaya maupun di Jakarta sudah tidak lagi dibawah naungan pendidikan Pusdikbanmin, melainkan telah tergabung dalam bentuk Pusdik sendiri yaitu Pusdikkes.

Periode 2007 s.d. sekarang.

Bertepatan dengan Hari Pendidikan TNI Angkatan Laut yang ke 61 pada tanggal 12 Mei 2007, organisasi Kodikal berubah kembali menjadi Kobangdikal berdasarkan Peraturan Kasal No. Perkasal/5/V/2007 tanggal 9 Mei 2007. Hal ini berdampak pada perubahan organisasi Kobangdikal dimana dengan berubah menjadi Kobangdikal maka didalamnya terbentuk tiga Komando Pendidikan (KODIK) yaitu Kodikopsla, Kodikdukum dan Kodikmar.
Pusdikbanmin pun tak lepas dari dampak perubahan tersebut dimana Pusdikbanmin yang awalnya terdiri atas Sekolah Suplai Angkatan Laut (SSAL) dan Sekolah Fungsi Khas (Sefungkhas) berubah dan digabungkan kedalam sekolah – sekolah sesuai strata menjadi :
  1. Sekolah Perwira (Sepa) Pusdikbanmin.
  2. Sekolah Bintara (Seba) Pusdikbanmin.
  3. Sekolah Tamtama (Seta) Pusdikbanmin.
Dimana pada periode ini Provoost yang telah berubah menjadi Polisi Militer TNI AL (POMAL) telah memisahkan diri dengan membentuk Pusdik sendiri yaitu Pusdikpomal. Sampai dengan saat ini siswa yang dididik di Pusdikbanmin adalah personel siswa dari korps Suplai (TTU, KEU, BEK dan TTG) dan Khusus (Jasmani dan Musik).

Dimana Pemimpin Polisario, Apakah Dia Sakit atau Ditangkap Dinas Intelijen



  


RMOL. Keberadaan Mohamed Abdelaziz sedang dipertanyakan. Pemimpin kelompok Polisario yang mengklaim sebagai pemilik Sahara Barat itu sudah sejak 17 Februari lalu dikabarkan menghilang.

Menurut Sahara-Question.Com, Abdelaziz menghilang sejak mediator PBB untuk Sahara Barat, Christopher Ross, meninggalkan Aljazair pertengahan bulan lalu.

Rumors yang berkembang selama ini menyebutkan Abdelaziz mengalami gangguan kesehatan berupa kanker paruparu dalam stadium lanjutan. Namun demikian, kelompok anti-Polisario di kamp Tindouf di Aljazair mengatakan bahwa Abdelaziz dipaksa mundur oleh Dinas Intelijen Aljazair setelah bertemu dengan Ross.

Abdelaziz dan beberapa pentolan Polisario mengunjungi ibukota Aljazair untuk bertemu Ross tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah Aljazair.

Informasi yang diperoleh Sahara-Guestion.Com menyebutkan bahwa delegasi Polisario yang bertemu dengan Ross dipanggil menghadap Perdana Menteri Aljazair Abdelmalek Sellal dan Menlu Aljazair Ramtane Lamamra.

Pemerintah Aljazair khawatir, Polisario menerima usul PBB agar konflik Sahara Barat segera diakhiri dengan damai, dan menerima proposal otonomi khusus yang berkali-kali disampaikan Maroko dalam pembicaraan damai di PBB.

Polisario atau Front Pembebasan Saguia el Hamra dan Rio de Oro, dua daerah yang kini lebih dikenal sebagai Sahara Barat, adalah kelompok pemberontak bersenjata yang dibentuk pada Mei 1973 di kamp Tindouf di Aljazair.

Awalnya, kelompok ini bahu membahu bersama pasukan Maroko mengusir Spanyol yang menguasai Sahara Barat sejak Perjanjian Fez 1912 ditandatangani. Setelah Spanyol terpaksa angkat kaki dari Sahara Barat, Aljazair dan Blok Timur yang menguasai wilayah strategis itu menggunakan Polisario untuk melawan Maroko. [dem]

Sumber : rmol.co

KRI Rigel 933 di Antara Tunisia dan Selat Sicilia

KRI Rigel 933 di Antara Tunisia dan Selat Sicilia
Strait of Sicily - Kapal canggih brand new milik TNI AL KRI Rigel 933 yang baru dibeli dari Prancis kini memasuki Selat Sicilia, kawasan ini menjadi dekor aksi-aksi perlawanan Palestina di era 80-an.

Posisi KRI Rigel berkode lambung 933 saat berita ini ditulis adalah pada koordinat 37.5840 latitude/7.6492 longitude, arah haluan 74 derajat dengan kecepatan 13,3 knot, demikian data satelit yang dipantau detikcom dari Den Haag, Sabtu (4 April 2015).

Kapal Hydro Oceanography Multi Purpose Research Vessel buatan galangan OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis, ini dalam perjalanan menuju Indonesia untuk bergabung memperkuat armada TNI AL. Operasi pelayaran kapal ini dipimpin oleh Komandan Kapal Mayor Laut (P) Muhamad Wirda Prayogo, S.T.

Rute pelayaran yang ditempuh KRI Rigel 933 dimulai dari dermaga pelabuhan Les Sables d'Olonne (Prancis), Malaga (Spanyol), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Cochin (India), kemudian masuk Indonesia melalui Sabang dan berakhir di Jakarta.

Selat Sicilia yang kini dilalui KRI Rigel 933 memisahkan Tunisia dan Pulau Sicilia, pulau terbesar wilayah teritorial Italia paling selatan, yang menghadap ke benua Afrika. Di tengah selat ini ada pulau kecil bernama Pulau Pantelleria.

Pada era 80-an, kawasan ini dan Mediterranean Sea (Laut Tengah) sekitarnya menjadi dekor konflik Timur Tengah, antara lain oleh kelompok yang dikaitkan dengan Palestine Liberation Organization/PLO (Organisasi Pembebasan Palestina).

Salah satu yang dicatat sejarah adalah aksi pembajakan kapal pesiar mewah MS Achille Lauro. Kapal dengan 748 pelancong dan ratusan awak (Encyclopaedia Britannica) ini berangkat dari Pelabuhan Genoa (Italia), tak jauh dari Monaco, melintasi jalur pelayaran Laut Tengah menuju Port Said (Mesir). Kapal dibajak faksi Palestine Liberation Front (LPF) dengan tuntutan agar Israel membebaskan 50 tawanan Palestina.

Pada era kini, selat ini mendapat perhatian ekstra dari pemerintah Italia dengan menggelar operasi militer Mare Nostrum (Laut Kami, red) untuk melindungi perbatasan laut Italia. Operasi ini melibatkan lima kapal Angkatan Laut, dua helikopter, dua pesawat, sistem radar, dan 920 marinir.

Sumber : detiknews.com

Angkatan Darat Melihat Rapid Prototyping Sebagai Kunci Untuk Inovasi yang Cepat



Pimpinan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Angkatan Darat Amerika Serikat ingin menggunakan peralatan rapid-prototyping lebih sering untuk membantu membawa inovasi ke medan perang lebih cepat.
Meningkatkan laju inovasi telah menjadi topik yang populer minggu ini di Asosiasi pertemuan musim dingin Angkatan Darat Amerika Serikat.
Pakar teknologi Angkatan Darat dan Pejabat Industri Pertahanan telah membahas cara untuk menyederhanakan dan meningkatkan bagaimana kemampuan pengembangan, berfokus pada penurunan biaya di masa awal pengujian sampai setelah teknologi diterjunkan.
Brigjen John Charlton, Komandan Jenderal Angkatan Darat di Komando Brigade Modernisasi, berkata tentara harus menggunakan rapid-prototyping lebih sering ketika mengambil keluhan prajurit terhadap teknologi baru.
"Saya pikir prototyping memungkinkan kita untuk melakukan adalah untuk lebih memahami seni yang mungkin karena Anda tidak selalu tahu sampai Anda melihat itu, dan saya pikir itu memungkinkan kita untuk melakukan hal lain mendapatkan feedback secara cepat dari tentara," kata Charlton Rabu di AUSA.
Angkatan Darat telah menggunakan state-of-the-art peralatan seperti rapid-prototyping printer 3D di daerah-daerah aju di Afghanistan sejak 2012. Mesin ini dapat menghasilkan bagian plastik yang mungkin bahkan tidak ada dalam persediaan saat ini. Perangkat yang serupa, yang dikenal sebagai sistem komputer Computer Numerical Control (CNC) Mesin,  dapat memproduksi suku cadang dan komponen secara cepat dari baja dan aluminium.
"Banyak sekali kami memiliki sistem selama latihan di Fort Bliss, Texas dan tentara akanmengatakan 'Anda tahu jika Anda hanya mengubah ini atau hanya berubah, hal ini akan menjadi dua kali sebagai baik'," kata Charlton. "Jika Anda memiliki kemampuan untuk hanya perubahan ini dan hanya mengubah itu di sana di tempat sangat cepat dan dimasukkan kembali ke dalam tangan mereka, Anda dapat memvalidasi Apakah umpan balik itu benar-benar mengarah ke hasil yang lebih dihargai.
"Jadi jika Anda mengambil rapid- prototyping itu cepat dan Anda memasangkannya dengan kecerdikan, imajinasi dan akal prajurit, Anda akan mendapatkan inovasi."
Angkatan Darat juga mengubah cara pendekatan jangka panjang perencanaan untuk S&T effort, menurut Mary Miller, Deputi Asisten Sekretaris Riset dan Teknologi Angkatan Darat.
Pemotongan pengeluaran saat ini telah mengakibatkan hasil penelitian Angkatan Darat, pengembangan dan akuisisi akun menjatuhkan 34 persen tahun ini "dari mana kita mereka berpikir akan empat tahun yang lalu", Miller mengatakan penonton di AUSA.
Sementara "modernisasi program melambat dan program-program baru yang tertunda untuk dimulai, ilmu pengetahuan dan teknologi telah diminta untuk mengambil sebuah misi yang sedikit berbeda," katanya. "Kita harus pergi lebih jauh daripada sebelumnya. Kita harus tegas terhadap teknologi, dan kita harus menginformasikan persyaratannya."
Bagian ini akan melibatkan pendekatan baru yang dikenal sebagai proses analisis persyaratan panjang rentang investasi, yang merupakan proyeksi perencanaan 30 tahun, Miller mengatakan.
"Ini telah mengubah bisnis inovatif kepada tentara bukannya melihat lima tahun ke depan, sekarang melihat 30 tahun kedepan," katanya. "Hal ini dilakukan untuk membantu kita melihat strategis dan keputusan apa yang bisa dan harus dilakukan untuk memastikan bahwa tentara masih terjangkau dan membawa kemampuan terbaik dapat tentara."
Melibatkan mitra pejabat dari Departemen Akuisisi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Persyaratan bersama-sama untuk berbicara tentang seluruh proses dari pembangunan secara keberlanjutan, kata Miller .
"Ketika Anda mendapatkan semua orang di ruangan, berbicara bersama-sama dan mereka mengerti peran mereka berada dan kapan mereka perlu menyisipkan untuk memastikan kemampuan yang ada untuk warfighter, kita mendapatkan rencana yang terjangkau," katanya.
Tapi tidak semua keputusan pendekatan baru ini melibatkan pemetaan program-program pertahanan baru yang ambisius, kata Miller.
"Tahun lalu, sebuah keputusan besar yang keluar dari proses jangka panjang ini adalah untuk melengkapi program tanah memerangi kendaraan pada akhir tahap pengembangan teknologi dan tidak maju," katanya.
"Angkatan Darat tidak mampu untuk pergi lebih jauh dengan program itu dan masih melakukan hal-hal yang tersisa yang dibutuhkan untuk melakukan. Itu adalah keputusan yang sulit dan bukan salah satu yang dilakukan sembarangan."

Sumber : Matthew.Cox@military.com

Air National Guard F-15 ke Eropa Untuk Mencegah Moskow



Dua belas pesawat tempur F-15 Eagle dan 200 Airmen dari Florida Air National Guard mulai berangkat ke Eropa minggu ini sebagai bagian dari latihan AS dan NATO untuk menghalangi agresi Rusia.
Semua peralatan dan personil dari Wing tempur 125 yang berbasis di Jacksonville, Fla, diharapkan tiba di Eropa kemungkinan pertengahan April yang digelar selama enam bulan.
F-15 awalnya akan beroperasi dari Leeuwarden di Belanda dan Graf Ignatievo di Bulgaria, dalam operasi Atlantic menyelesaikan latihan untuk "menunjukkan komitmen AS untuk keamanan dan stabilitas Eropa," kata US Angkatan Udara Eropa (USAFE) dalam siaran pers dari Ramstein Air Force Base di Jerman.
Letjen Darryl Robertson, Jenderal Bintang  3 Angkatan Udara dan Panglima Angkatan Udara Expedisi 17,mengatakan itu adalah penyebaran pertama unit Air National Guard di Eropa sebagai sebuah "teater paket keamanan."
Robertson mengatakan paket keamanan teater dirancang untuk memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar terhadap ancaman yang berkembang dan "cara lain Angkatan Udara menyajikan pasukan pada waktu yang tepat untuk komandan Kombatan."
Bulan lalu, Angkatan Udara dikerahkan Eropa 12 10 A C Thunderbolt pesawat dan sekitar 300 Airmen dari Wing tempur 355th di Davis Monthan Air Force Base, Arizona
Penyebaran F-15 bertepatan dengan pertemuan pertama antara Menteri Pertahanan Ash Carter dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg baru.
Dalam sebuah pernyataan pada pertemuan Pentagon Kamis, Pentagon mengatakan Stoltenberg dan Carter dibahas "keamanan trans-Atlantik kritis masalah, termasuk tindakan Rusia di Ukraina dan status kegiatan jaminan NATO." Stoltenberg,  kemudian bertemu di Gedung Putih dengan PADI Susan penasihat keamanan nasional.
Juga pada hari Kamis, 10 perjanjian pertama dari US untuk pengiriman 230 Humveestiba di Bandara Borispol Ukraina di luar Kiev.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang menguji melaju salah satu Humvees, berkata" saya hanya secara pribadi telah melihat latar belakang Humvee bahwa itu sangat efektif, sangat kuat, sangat baik kendaraan militer Angkatan Udara yang di Ukraina, Ukraina divisi khusus, tentara Ukraina sedang menunggu untuk hari ini,"menurut laporan berita Ukraine.
Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan nonmematikan dalam bentuk sistem komunikasi,
Meals Read To Eat, perlengkapan teropong malam dan peralatan lainnya ke Ukraina. Kongres telah menekan administrasi Obama untuk menyediakan "lethal defensive weapons systems."
Perserikatan Bangsa-bangsa memperkirakan bahwa lebih dari 6.000 orang telah tewas dalam pertempuran antara Rusia dengan pemberontak separatis di Timur Ukraina dan pemerintah pusat kekuatan.